Sabtu, 19 September 2015

Perbaikan Itu Asyik

Semangat Pagi

Bagaimana kabar anda hari ini? semoga hari ini anda dalam kondisi sehat dan sukses, Berbicara Perbaikan, maka kita akan berbicara sebuah perubahan. Terinspirasi dari salah satu video di youtube, dimana dilakukan sebuah simulasi tindakan penanggulangan masalah yang menghasilkan berbagai ide kreatif sebagai berikut :

Masalah: Menurunkan Kucing yang berada di atas ranting pohon

Cara 1: Penyelamat seorang ahli dalam teknologi, kucing tersebut ditembak dan hasilnya kucing tersebut keluar dari mesin yang telah ia buat dengan lemas ( Karena melalui perpindahan bentuk )

Cara 2 : Penyelamat adalah seorang yang berkekuatan besar, pohon tersebut di gergaji dan hasilnya kucing dan pohon jatuh bersamaan

Cara 3 : Penyelamat seorang yang SMART, ia melihat kondisi kucing dan ia hanya mengeluarkan ikan yang sangat amis. apa yang terjadi? Si kucing turun dengan sigap dan langsung menghampiri pemuda tersebut.

Apa yang anda pelajari?

Banyak solusi dan alternatif penyelesaian, namun kita juga wajib memperhitungkan juga investasi dan suara pelanggan. Izinkan saya dalam artikel ini menguraikan bagaimana melakukan perbaikan yang efektif dan menyenangkan :


Berikut beberapa jenis Improvement yang dapat kita implementasikan:

Sugestion System
Metode ini sering juga disebut sumbang saran, datangnya ide perbaikan yang berasal dari bawah, untuk metode ini saya teringat dengan salah satu pengalaman saya bersama dengan team saat melaksanakan program ini, hasilnya kami berhasil  melakukan banyak sekali perbaikan di lingkungan kerja kami, selain itu juga, pekerjaan kami lebih ringan dan menyenangkan.


Kaizen

Kai = Change Zen = Good, Kaizen adalah metode perbaikan yang berasal dari jepang, sering juga disebut Continuous Improvement di jepang, untuk Kaizen biasanya menghasilkan Quick Win atau perbaikan bersifat cepat, periode yang biasa dilakukan dalam melakukan Kaizen bervariasi, tetapi di beberapa project saya menyarankan untuk bersifat bulanan.


Small Group Activity / QCC / Gugus Kendali Mutu
Memang banyak sekali istilah untuk metode satu ini, sebuah metode continuous improvement yang menggunakan kelompok yang beranggotakan 5 - 10 orang, metode ini memiliki 8 langkah atau 7 langkah, biasanya dikenal juga dengan DELTA ( DELapan langkah Tujuh Alat ). selain program ini menghasilkan berbagai Improvement, dalam metode ini juga mempererat kekuatan sebuah tim, mereka akan rutin berdiskusi dan mempersiapkan presentasi.




Apapun metode yang anda pakai dalam menjalankan sebuah program perbaikan, pastikan perbaikan dilakukan dengan baby step ( Langkah Bayi ) walaupun pelan tapi benar - benar sustain, Berikut beberapa alasan yang dapat menyebabkan sebuah perbaikan menjadi tidak sustain.

1.       Proses yang baru sulit
2.       Orang tidak melihat manfaat
3.       Tidak ada standar
4.       Kurang sosialisasi
5.       Audit tidak ada

Selamat menjalankan Perbaikan dan jadikan setiap langkah memberikan manfaat untuk kita semua.

Salam Sukses Berkah


Aditya Nugraha
08569991346
@agasheva_adit


Jumat, 18 September 2015

Mencari Akar Masalah bersama si Kemal

Semangat Pagi Excellent People

Bagaimana kabarrnya hari ini? Semoga anda dalam kondisi sehat dan sukses. Kali ini saya menguraikan Bagaimana mencari sebuah akar masalah bersama si kemal. Mengapa kita harus mencari akar masalah dalam sebuah permasalahan? Bagaikan anda memiliki rumput dalam sebuah kebun, rumput ini akan tetap tumbuh, jika anda hanya memotong rumput di atas saja, maka rumput itu  akan tetap bertumbuh lagi, jika kita tidak merencanakan mencabut rumput. Begitu juga masalah,

Siapa Si KEMAL?
Kemal bukanlah nama seseorang, KEMAL adalah singkatan dari KEpo MAksimaL apa kaitannyya dengan metode problem solving yang ada. Metode ini memakai 5W sebagai penggalian dalam mencari akar masalah. ya dalam hal ini memakai kata KEPO karena kita benar - benar ingin tahu apa sebenarnya yang menjadi akar masalah.


Berikut Tools yang dapat dipakai dalam mencari akar masalah:


Brainstorming:
Dalam melakukan brainstorming, dengan brainstorming kita membuka keran masukan dari setiap anggota team. ingat! Jangan pernah berkata tidak mungkin, atau menghentikan pernyataan atau masukan dari setiap anggota. Dalam Brainstorming kita akan melalui tahapan sebagai berikut:
- Generation ( Tahapan mengeluarkan ide dari anggota )
- Klarifikasi ( Konfirmasi dari setiap anggota untuk memahami dari setiap masukan )
- Evaluation ( ( Pembahasan dari setiap ide, dan pemilihan ide yang akan diambil )



Creative RCFA
Dalam menggunakan Creative RCFA, hampir sama dengan brainstorm. hanya dalam metode ini kita menggunakan tabel dan setelah menggali setiap WHY, kita langsung verifikasi ide / masukan yang terkait. RCFA ini juga memudahkan kita untuk mencari langsung akar dari masalah,



Cause & Effect Matrix
Berbeda dengan RCFA, dalam C&E Matrix Tim membangun pemahaman mengenai sumber variasi terbesar selama proses dan menunjukkan dengan tepat beberapa variabel input dari proses utama yang harus ditangani untuk meningkatkan variabel output dari proses utama.



FMEA
Sejarah FMEA cukup panjang, berawal dari peluncuran Apollo di tahun 1960. Saat itu Amerika melihat potensi kegagalan dalam peluncuran tersebut. Saat ini dunia industri yang banyak memakai metode ini adalah Industri Otomotif.



Dalam setiap metode yang kita lakukan dalam usaha mencari akar masalah tentunya kita wajib hukunya untuk KEMAL, tanyakan penyebab dari setiap potensi penyebab. lakukan secara konstruktif. Selamat mencari akar masalah dengan tingkat Kepo yang maksimal, Selamat berkarya dan nantikan tulisan berikutnya.

Jika ada yang ingin diskusi silahkan menghubungi saya, kita akan berdiskusi membahas bagaimana menentukan akar masalah.

Salam Sukses Berkah

Aditya Nugraha
0856 999 1346
@agasheva_adit
agadsheva_adit@yahoo.com













Selasa, 15 September 2015

Autonomous funMaintenance ( Perawatan Mandiri yang Menyenangkan )

Semangat Pagi

Semoga ketika membaca tulisan ringan ini, anda berada dalam kondisi sehat dan sukses, sahabatku dalam kesempatan ini saya akan membahas Autonomous funMaintenance. tapi seperti biasa izinkan saya bercerita sebuah fabel tentang kehidupan Petani & Istrinya.


Hiduplah dalam sebuah desa sepasang petani, petani ini mempunyai binatang ternak ayam, sapi, kambing dan Bebek. Istri dari si petani sangat tidak menyukai tikus, karena menganggapnya sebagai hama, lantas ia pasang jebakan tikus di berbagai sudut. di pojokan kandang timbulah pembicaraan antar binatang ternak.


Ayam: Hahahaha, si tikus bahaya tuh kalau masuk ke dalam rumah

Sapi: Iyaya, tikus hati - hati kalau masuk ke dalam rumah
Kambing: Mbeee, kasihan deh tikus
Bebek: Sudah kau cari saja tempat lain untuk mencari makan tikus

Tikuspun menjawab: Pede aje lagi, saya kan bisa hati - hati


Ular di lain tempat pun melihat kondisi ini, ia pun berfikir Asyik kalau tikus tertangkap dan dibuang akan saya makan ia. hahahaaha


Pada suatu malam bunyilah jebakan tersebut, si petani lalu terbangun dan segera menuju sumber suara. ternyata ketika dinyalakan lampu, ternyata si ular lah yang terjebak, ular buntutnya terjepit jebakan, otomatis ular ini semakin galak. ternyata sebelum dibunuh, ular ini menggigit istri si petani.


Apa yang terjadi, tubuh istri menggigil. akhirnya ia masak si ayam dan jadilah Sup Ayam, ternyata demamnya tidak semakin turun, ia akhirnya memanggil tabib, S Tabib menyarankan untuk memakan paru sapi yang segar, akhirnya ia menyemblihlah sapi piaraannya, di berikanlah istri paru sapi yang ia masak. Demamnya menurun, tapi kondisi badannya belum sepenuhnya pulih, ia panggil tabib kedua, akhirnya tabib kedua menyarankan untuk ia memberikan lidah kambing. ia Masak Kambing piaraannya, dan akhirnya kondisi badan istrinya kembali sedia kala, untuk merayakan kesembuhan istriknya, ia memasak bebek untuk sajian tamu - tamu.


Dimana tikus? ya tikus hanya melihat sahabat-sahabatnya yang dimasak. sahabat kalau anda tidak peduli dengan kondisi masalah orang lain, berfikirlah bahwa anda akan mendapatkan dampaknya, seperti sahabat tikus. apa kaitannya dengan Maintenance? sahabat ketika anda berfikir masalah rusaknya mesin hanya beban Maintenance, berfikirlah bahwa ini juga masalah kita, bukankah kalau mesin tidak dapat jalan, target tidak tercapai? Bukankah kalau target tidak tercapai, Planning pengiriman tidak akan tercapai? dalam Autonomous funMaintenance akan menyampaikan bagaimana orang produksi peduli akan mesinnya.





Masuk ke dalam Autonomous Maintenance, dalam Autonomous Maintenance mempunyai 7 Step dalam menjalankannya seperti dibawah ini:




Step 1 : Initial Cleaning

Yang pertama harus dilakukan adalah menerapkan 5S atau 6S (Sort, Set in order, Shine, Safety, Standardize & Sustain) dalam memanajemeni tempat kerja.
Cleaning & Inspection adalah bagian dari SHINE. Membersihkan adalah sekaligus memeriksa.
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan pada saat pembersihan:
  1. Ceceran dan rembesan
  2. Bocor pada pipa, sambungan, lubang dan retakan
  3. Keausan pada baut dan sambungan
  4. Pecah
  5. Pengkabutan pada kaca sehingga glass indicator/gauge tidak bisa terbaca lagi
  6. Sisa oli dan greasing. Berupa olesan kotoran atau sisa yang tertinggal dibagian mesin
  7. Debu
  8. Sampah
  9. Sarang laba-laba
  10. Sambungan atau talian susunan kabel yang berantakan (semrawut, kusut)
  11. Susunan dan serakan pada meja kerja. Barang yang tidak pada tempatnya, contoh: gelas atau botol minuman diatas mesin, alat kerja/tooling diatas rak bukan di laci atau ditempatnya.
Cara untuk melakukan PEMBERSIHAN AWAL (Initial Cleaning):
  1. Lakukan TCO ( Total Cleaning Out ) yang melibatkan Top Management, Staff dan Team AM
  2. Ambilah gambar sebelum dibersihkan (nantinya dibandingkan dan dokumentasikan dengan setelah pengerjaan) = Photo before & after
  3. Tags Cleaning & Inspection (TC&I)= Label merah bertuliskan “CLEANING & INSPECTION”, Lokasi, tanggal temuan, jenis temuan (kotoran, rembesan, ceceran, debu…), Penanggung jawab, Penemu, Tindakan pembersihan dan Tanggal pencabutan (verifikasi)
  4. Pembersihan awal pada mesin, dan menempelkan Label “TC&I” pada area atau bagian yang dibersihkan
  5. Mencatat Tags Identifikasi dan menginventarisir untuk dilakukan tindakan dan monitoring
  6. Melanjutkan tindakan awal pembersihan untuk segera menyelesaikan issue Tags Cleaning
  7. Menganalisa masalah sesuai temuan Tags “TC&I”
  8. Membuat table PARETO dan segera melakukan tindakan perbaikan dan pecegahan. Prioritas penghapusan masalah, perlukan mengubah tutup/cover atau dudukan mesinnya? Sehingga mudah aktivitas pembersihan?
  9. Pembakuan proses pembersihan, pelumasan dan aktivitas kerja yang dilakukan sebagai STANDARD Awal.
  10. Rekamlah aktivitas tersebut dalam OPL sebagai standard awal dan untuk pelatihan berikutnya.

TAG Identifikasi dalam TPM adalah meliputi:
  • Hal-hal yang tidak mudah dan belum dipahami
  • Aktivitas dan pekerjaan yang tidak memberikan nilai tambah (pemborosan)
  • Hal-hal yang dapat disederhanakan (menghilangkan kesulitan, menciptakan kemudahan)
  • Segala-sesuatu yang menyebabkan mesin tidak bekerja sempurna
  • Hal-hal yang menutupi pembacaan dan pengelihatan (debu, kabut, kotoran...)
  • Sesuatu yang kendor atau aus dan rusak
  • Retakan, kebocoran, rembesan, debu, kotoran dan bau
  • Percikan api, bunyi nyaring berisik, bau tebakar
  • Rankaian kabel yang tidak rapih
  • Barang yang tidak terpakai, rusak dan tidak bertuan
Step 2 : Countermeasures at the source of the problem

1. Berdasar Analisa Pareto pada STEP #1:
ü Mengapa aktivitas pembersihan perlu dilakukan?
ü Adakah pembersihan yang membandel (sulit dibersihkan)? Dibagian mana? Apa jenis kotoran tersebut?
ü Kesulitan pembersihan karena jenis kotoran atau karena pembersihan dilakukan diarea yang sulit?
ü Bagaimana tingkat kebersihan yang diharapkan?
ü Bagaimana cara melakukan pengukurannya?
ü Berapa frekuensi pembersihannya?
ü Bagaimana dengan alat kerja atau mesin pada bagian penutup, pengantian oli, greasing? Apakah mudah untuk dibersihkan dan diperiksa? Perlukah dilakukan modifikasi?
2. Rumuskan solusi dari keadaan No. 1 (Rumuskan untuk ketetapan sementara hingga nantinya menjadi ketetapan baku karena tepatnya penerapan solusi dan cara) dan tuangkan dalam OPL untuk tindak lanjut pelatihan.
3. Lakukan kegiatan pembersihan dan pemeriksaan sesuai dengan jadwal yang ditentukan
4. Laporkanlah sesuai dengan Check-list yang tersedia, buatlah catatan khusus bila ada temuan baru, dan bila perlu lanjutkan dengan melaporkan kepada Supervisor.
5. Evaluasi keefektifan pelaksanaan TC&I, dengan memonitor Open & Close status.

Step 3 : Cleaning and lubrication standards

1. Buatlah Cleaning & Inspection standard format:
ü Alat dan mesin apa yang harus dibersihkan?
ü Bagian yang mana yang harus diperhatikan?
ü Bagaimana cara membersihkannya?
ü Alat apa saja yang dipakai?
ü Siapa petugas yang bertanggung jawab? Apa rincian pekerjaanya?
ü Bila ada penyimpangan harus bagaimana dan melapor pada siapa?
ü Apa yang harus dilakukan pada saat membersihkan dan memeriksa?
ü Form mana yang akan dipakai? Akan ditanda-tangani atau dilaporkan kepada siapa form ini? Disimpan dimana form ini?
ü Apa hasil keluaran dan pengukuran efektivitas kerja dan pelaporan ini?
2. Buatlah penyederhanaan pelumas. Yang utama adalah manfaat dan fungsinya. Selanjutnya tentukan Satu atau Dua merk dagang dan menyedikitkan type pelumas. Pada umumnya pelumas dibedakan pada 2 jenis yaitu Umum dan Penggunaan khusus. Hal ini akan memudahkan dalam memanajemeni stock dan pengontrolan dalam pemakaian.
3. Buatlah system penandaan visual pada aplikasi Pelumasan. Pada tempat pelumasan dan juga jenis pelumasannya.
4. Buatlah jadwal pelumasan dengan baik, mudah dibaca, dimengerti dan ditampilkan menarik secara visual sehingga dapat dipatuhi dengan benar.
5. Berikan pelatihan kepada Operator tentang Pelumasan, manfaat dan teknologinya.
6. Monitor check list dan efektivitas tindakan pemeriksaan dengan mengukur downtime, breakdown yang terjadi dan mutu produk.

Step 4 : General Inspection

1. Dengan bimbingan dari Maintenance Manager, pelatihan tentang kerja mesin dan titik kritisnya diberikan kepada para Operator.
2. Operator belajar dan praktek tentang apa yang dipelajarinya, hal ini akan mendorong kepada bertambahnya pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan dalam bekerja yang lebih baik.
3. Operator belajar dengan bimbingan teknis tentang problem solving dan trouble shooting untuk mengatasi kendala saat cleaning, inspeksi dan mengoperasi alat kerja. Sehingga pada akhirnya Operator mampu menjaga mesin dalam kondisi prima dan siap memproduksi barang yang berkualitas dan efisien.
4. Menciptakan lingkungan kerja yang transparent, visual dan representative. Ajarkan kepada operator untuk dapat menjelaskan bagan-bagan visual tersebut. Kemampuan dalam mempresentasikan akan mendorong tumbuhnya pengertian dan pengetahuan tentang tempat kerjanya.
5. Membakukan apa itu pemeriksaan? Bagaimana melakukannya? Apa standardnya? Dan apa hasilnya?
6. Melaporkan hasil pemeriksaan mesin dan alat kerja, mencatat temuan, melaporkan hal-hal kritis dan sanggup menterjemahkan masalah menjadi peluang bagi perbaikan produktivitas kerja.

Lakukan pelatihan bagi pekerja pada dasar-dasar operasi alat kerja, buatlah OPL, WI & Trouble Shooting yang sederhana, bergambar, mudah dibaca dan libatkan Operator dalam pembuatannya.
ü Sistem Hydrolic sederhana
ü Tekanan angin dan pemipaan sederhana
ü Sistem Pnuematic sederhana
ü Electric/electrical pada rangkaian sederhana
ü Jenis Lubrikasi yang dipakai, peruntukan, umur pemakaian, jumlah dan maanfaat
ü Sistem putaran, motor dan sirkuit kerja alat secara sederhana
ü Hal-hal kritis pada mutu produk dan keamanan alat kerja
ü Keamanan bekerja dengan alat/mesin kerja


Step 5 : Autonomous Inspection

1. Bandingkan pelaksanaan kerja pembersihan dan pemeriksaan dengan pedoman standard baku.
2. Carilah tahu mengapa terjadi penyimpangan? Perlukan pedoman itu diubah atau pekerjaannya? Dapatkah disederhanakan pelaksanaannya?
3. Buatlah perbaikan pedoman pelaksanaan yang lebih mudah dan sederhana dengan hasil yang efektif sesuai sasaran.
4. Buatlah satu system yang teringrasi untuk pelaksanaan Pembersihan dan Pemeriksaan. Bakukan menjadi format Pemeriksaan Mandiri.
5. Implementasikan visual factory management pada seluruh aktivitas “Cleaning & Inspection”.
6. Lakukan meeting dua mingguan (diawali dengan meeting mingguan) untuk selalu mengevaluasi efektivitas kerja terhadap hasil.

Audit dan pemeriksaan rutin terhadap alat/mesin kerja dan pelaksanaan Autonomous Maintenance adalah perlu dan penting. Penyimpangan adalah untuk dipelajari dan dicarikan jalan pemecahan, bagaimana agar menjadi sempurna dan kekal.
Lakukan management review meeting setidaknya setiap 6 bulan sekali pada apa yang telah dikerjakan dan hasilnya. Pencapaian ini akan memotivasi bagi tercapainya tempat kerja yang handal dan sempurna.

Step 6 : Standardisation

Sering kali pekerjaan Membersihkan dan Memeriksa menjadi tidak mudah dan membuat frustasi. Bila alat, perlengkapan dan kecepatan dalam mengambil keputusan bagi suatu masalah menjadi kendala.

Maka lengkapilah dengan kemudahan bagi pada operator untuk dapat melakukan pekerjaan utamannya dan pekerjaan dalam memelihara alat dan mesin kerja. Tidak cuma produk yang berkualitas tetapi juga mesin yang handal dan tempat kerja yang bersih/nyaman.

1. Lakukan penyempurnaan aktivitas dan system yang berlaku. Perbaharui.
2. Implemetasikan 6S (Sort, Set in Order, Shine, Safety, Standardize, Sustain) dalam kehidupan bekerja.
3. Pelajari kondisi yang ada, petakan dan identifikasi pemborosan ditempat kerja yang berhubungan dengan implementasi Autonomous Maintenance (OEE).
4. Hilangkan penyimpangan (ketidak sempurnaan) mesin dan alat kerja dalam mendukung proses produksi dengan menggunakan alat-alat problem solving (7 tools of Quality = SPC, Brainstorming..)
5. Bentuklah gugus kerja untuk mengevaluasi dan menilai ke efektivitasan implementasi Autonomous Maintenance dengan target kerja yang dicanangkan. Adakan meeting review secara periodik.

Step 7 : Autonomous Management

Tujuan utama dari Autonomous Maintenance adalah: ZERO Accidance (Safety, keselamatan dan keamanan kerja), ZERO Breakdown, ZERO Chronic (kerusakan, keausan, kemunduran), ZERO Defect Quality & Equipment, ZERO Environment Issue (Polusi lingkungan).


Untuk mencapai tujuan diatas, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. System format pelaporan yang sederhana dan mampu memotivasi bagi terciptanya produktivitas kerja.
2. Adanya monitoring harian atas hasil kerja pelaksanaan Autonomous Maintenance
3. Mengevaluasi pencapaian mutu, produktivitas, biaya dan pemborosan
4. Visual monitoring board yang mudah diakses oleh semua perkerja sehingga menumbuhkan motivasi pencapaian sasaran yang dicanangkan
5. Terapkan pendekatan problem solving bagi masalah yang muncul, selesaikan dan cegah.
6. Diskusikan pencapaian dan penyimpangan dalam bahasan meeting pagi (harian)

Dalam Autonomous funMaintenance, operator produksi akan merasa bangga dengan pekerjaan mereka. Ko Bisa mereka bangga? padahal mereka ditambahkan pekerjaan? Dalam setiap step yang ada dalam Program AM, diberikan kesempatan kepada team untuk presentasi pencapaian kepada Steering Commitee. Selain presentasi adakan juga Award tahunan yang dihadiri semua karyawan, sebagai bentuk penghargaan kepada team yang melaksanakan AM.

Bagaimana agar program ini dapat sustain? lakukan Audit secara berkala kepada project dan kaitkan dengan program lain yang serupa, seperti 5S.

Dengan berjalannya Program AM, berarti kita peduli dengan kondisi mesin. dan Bekerja sama bersama Maintenance menekan Down Time.

Salam Sukses Berkah


Aditya Nugraha
0856 999 1346
agasheva_adit@yahoo.com


Jumat, 11 September 2015

Mimpi itu jadi Nyata

Semangat Pagi

"Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia, berlarilah tanpa lelah meraihnya. Bebaskan mimpimu di angkasa dan Bersyukurlah pada yang kuasa" Laskar Pelangi - Nidji.

Sebuah potongan bait dalam soundtrack laskar pelangi, terkadang ketika kita bermimpi orang lain akan mengatakan mimpi kita gila, mimpi yang tidak akan terwujud, bagi saya mimpi adalah sesuatu cita - cita yang harus saya wujudkan. Hanya ada 2 pilihan, jika anda hanya menginginkan mimpi, silahkan anda Bermimpi dan tertidur dengan pulas, sebaliknya, jika anda ingin mimpi itu terwujud, segera bangkit dan mari kita mewujudkan mimpi.

Teringat 10 Tahun yang lalu, ketika galau belum punya kampus, dan hari ini saya menerima hasil yudisium Master saya, Mimpi itu jadi nyata, semula saya hanya bermimpi menjadi Insinyur, dan ternyata ALLAH memberikan lebih dari itu. Saya akui untuk mendapatkan gelar master ini, waktu yang ditempuh tidak sebentar. sampai - sampai salah satu sahabat menegur di facebook, karena beliau sudah 2 Tahun yang lalu menyelesaikannya.

Perjuangan meraih Master

DOA dari Tanah Suci
Sudah lebih dari 1 tahun, sebuah tesis tidak pernah tersusun, selalu ada kesulitan untuk melangkah lebih jauh, tepat pada awal tahun Kedua orang tua dan mertua berangkat menuju tanah suci untuk menyelesaikan Umroh bersama pembimbing yang luar biasa Bp. Ateng Kusnadi, saya memnta mereka mendoakan untuk saya dapat lulus dari kuliah yang berlarut ini, sepulang dari sana Mama mengingatkan saya untuk segera menyelesaikan semua, dengan membuat rencana kerja, saya beranikan mengetik tesis minimal 2 lembar / hari. Sekumpulan buku pun mulai banyak menghiasi rumah sebagai bahan referensi.



1000 Pekerja SMART
Di awal menjalani dan menggagas program ini, Orang tua sangat menentang. karena dianggap tidak fokus untuk mengerjakan tesis, malah sibuk kesana kemari mendatangkan perusahaan untuk dapat mengisi seminar motivasi dan inspirasi. Syukur alhamdulillah, sampai saat ini peserta yang terlibat sudah mencapai ratusan, karena di tengah jalan ALLAH memberi lebih kepada hambanya, yaitu diberikan kesempatan mengisi kelas inspirasi dan motivasi di salah satu universitas swasta ternama AL-AZHAR Indonesia sebanyak kurang lebih 800 Orang, setelah sebelumnya sempat bersama Mahasiswa UTA'45, ATMI dan UPI ( Saat bertugas di salah satu perusahaan bahan bangunan ).
Sertifikat bersama SP2K

1000 Pekerja SMART bersama Inti Marina Netting 

1000 Pekerja SMART bersama PT. Keihin Indonesia



NOMADEN
Selama menyusun tesis, tak terasa telah NOMADEN ke 3 Tempat kerja, Perusahaan pertama adalah Consumer Good, di perusahaan ini saya memegang peranan yang jauh berbeda dari profesi saya, yaitu memegang posisi sebagai kepala produksi dan teknik, disini saya banyak belajar mengelola anak - anak super saya, kurang lebih 100 - 120 Orang. Perusahaan ke 2 adalah Perusahaan perlengkapan bangunan, disini tidak kalah luar biasa, saya sebagai technical trainer, namun menjadi bagian dari HRD, sebuah bagian yang tak pernah terpikirkan oleh saya, tapi disini saya bertemu dengan team yang luar biasa hebat, generasi muda yang bersemangat dan membuat sebuah penyegaran bagi saya. diperusahaan kedua inilah kemampuan saya dalam berkomunikasi terus di olah dan diperbaiki. Perusahaan ketiga adalah perusahaan konsultan manajemen, Luar biasa hebatnya, diperusahaan ini saya bertemu konsultan - konsultan hebat dengan pengalaman yang matang dan disinilah saya mulai fokus menyelesaikan semuanya.
Bersama Team Produksi Susemi
Last Experience Wavin

Coaching Improvement Team


Pembicara Hebat
Sebut saja yang pertama saya temui adalah Trainer hebat di acara KOPDAR Trainer Laris yang dihadiri ratusan Trainer Uedan dan KerON kemudian bertemu dengan Merry Riana, TDW, James Gwee, dalam acara Inspirasi Indonesia, disini saya dapatkan sepotong kata - kata yang membuat diri saya malu " Apa yang dimulai harus diselesaikan ." Merry Riana, Bicara NLP, saya juga bertemu dengan Pa Hingdranata Nikolay dalam acara perusahaan, di sambung bertemu dengan Soegeanto Tan, Mantan GM HRD Astra yang saat ini menelurkan generasi FUNtastic, tak lupa saya sebutkan Sakti, Guru pertama saya dalam belajar menjadi Trainer, pengusaha muda yang sudah memiliki bimbel. Berlanjut bersama Ongky Hojanto, Seorang Trainer yang membuat saya jauh lebih powerful dalam berbicara, Sungguh yang luar biasa juga bertemu denganUst. Felix Siauw dalam acara disalah satu Masjid di Bekasi, yang terakhir dan luar biasa bertemu dengan Guru, Ustad, dan Pembimbing saya Bp. Ateng Kusnadi sebagai Pendiri dari Ahad-Net, banyak hal yang dapat saya pelajari dari beliau. Selain pengalaman bersama orang - orang keren tersebut, saya juga masuk dalam satu frame bersam Bp. Mario Teguh dalam salah satu acara televisi.

Bersama Hingdranata Nikolay

Acara Mario Teguh

Pengawas PDCA
Apa yang anda bayangkan dari PDCA? ya sebuah proses perbaikan dengan 8 langkah, tahukah anda? dalam tesis saya juga diterapkan PDCA yang diawasi langsung oleh Istri tercinta. ia yang selalu mengingatkan, mengevaluasi proses sampai dengan mempersiapkan pakaian yang baik dalam presentasi.

Persiapan Sidang Tesis


Kesuksesan saat ini, bukanlah hasil saya sendiri, melainkan hasil doa dari orang - orang sekeliling saya. Tepat hari ini Transkrip nilai sebagai master Teknik telah diserahkan, sahabat mari bersama mewujudkan impian. Yakin, Jalani dan Doakan.


Acara Yudisium S2 Pancasila

Masih takut untuk bermimpi? Mimpilah dan lakukan yang terbaik dalam usaha, sahabatku kalau saya saja bisa meraih mimpi, anda juga pasti bisa.

Salam Sukses Berkah


Aditya Nugraha
@agasheva_adit




Jangan MAU jadi SUMO SAKTI

Semangat Pagi

Semoga saat anda membaca artikel ini, anda sudah bebas secara finansial atau fun dalam bekerja, sebelum saya masuk ke dalam materi. Izinkan saya bercerita sesuatu olah raga di jepang mengenai SUMO, olah ragau yang di anggap olahraga terhormat di jepang. Identik dengan beban berlebih, namun semangat para sumo ini tidak pernah berhenti dalam menekuni profesi untuk sebuah impian.

Dalam artikel ini akan disampaikan si SUMO SAKTI, apa yang dimaksud SUMO SAKTI? Susah MOve On malah SAKit haTI, apakah ini yang anda rasakan saat ini dalam karir professional anda? Setiap hari bicara pindah kerja, namun tidak ada tindakan berbeda dari orang lain. Yang ada hanya 3M ( Mengeluh, Mempunyai penyakit, mari kita ciptakan change of Agent  yang akan mempunyai 3M Positif ( Mensyukuri, Menjalani dengan Semangat, Menebar Manfaat ).

Terkadang rekan – rekan professional terjebak dalam kondisi SUMO SAKTI, karena sudah berada lama pada suatu kondisi Susah, menjadi terbiasa. Ko Bisa? Kita terlalu sering menurunkan impian atau menggagalkan impian kita. Berikut gejala SUMO SAKTI :

1. Bekerja sudah lama
2. Tidak punya pilihan
3. Dementor sejati ( Pengeluh Sejati )
4. Tidak terbuka
5. Kurang antusias dalam menjalani hidup.
6. Tidak mempunyai keinginan belajar

Sahabat, mungkin kita saat ini merasakan hal di atas. bagaimana cara anda menyalurkan rasa bosan anda menjalani rutinitas? Berikut tipsnya :

1. Selalu berjalan dengan baby step
2. Jangan overdosisImpian 
3. Menciptakan buku work fun

Dalam surat Al-Ashr disampaikan Demi waktu, sesungguhnya waktu yang sudah terlewat,kita dapat mengambil hikmahnya dari kondisi saat in, Sayang sekali jika kita saat ini mengalami hal tersebut. Sepanjang karir anda akan penuh dengan penyesalan karena anda lewatkan tanpa sebuah karya.

Yuk mulai saat ini kita tinggalkan SUMO SAKTI, segera bergerak dan jangan sia - siakan waktumu untuk sesuatu yang tidak bernilai. jadikan setiap langkah dan tindakan anda sebuah pembelajaran.



Salam Sukses Berkah



Aditya Nugraha
@agasheva_adit